Wednesday, February 26, 2014

REAL MADRID AKHIRI KUTUKAN TAK BISA MENANG LAWAN CLUB JERMAN

Bermain di Veltins Arena pada Kamis (27/2) pelatih Carlo Ancelotti menurunkan skuat terbaiknya sejak awal pertandingan. Trio BBC dipasang dalam skema 4-3-3 untuk menghadapi pola 4-2-3-1 yang diterapkan tuan rumah. Hasilnya, Real Madrid tidak hanya melupakan masa-masa suram kala melawat ke Jerman; tetapi juga melakukan pembantaian dengan hujan gol.




Schalke vs Real Madrid 5
meskipun masih jauh jika harus membicarakan gelar juara setidaknya ini membuka peluang real madrid melaju ke babak selanjutnya setelah sekian lama selalu gagal ketika bertemu team asal jerman di fase 16 besar. Kemenangan 1-6 cukup untuk membuktikan keperkasaan real madrid.
Kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya nanti ketika nasib membawa real madrid bertemu dengan team bundesliga lainnya. ya, bayern munich team terkuat bundesliga saat ini.

Friday, February 14, 2014

5 Senjata CR7

Ronaldo, 28, memiliki kemampuan komplet dan kualitasnya di atas rata-rata pemain kebanyakan. ada lima yang jadi senjata terkuatnya (via WhoScored), yakni dribbling, key pass, aerial duel, long shot serta direct free kick.

  1. DRIBBLING
 Skill yang satu ini memang identik dengan CR7. Semua itu muncul karena dia memiliki kontrol bola bagus serta speed yang mengagumkan.
Ronaldo dribble - Lyon-Real Madrid en images - Football -
Ronaldo bisa bermain sebagai centre forward maupun wing forward. Yang paling sering adalah di sektor kiri, wilayah kekuasaannya.
1. Dari posisi tersebut, Ronaldo sanggup memberi ancaman bagi lawan dengan dribel dan cut-in ke jantung pertahananan serta melepas shoot begitu gawang masuk dalam jarak tembaknya.

Di La Liga musim ini, Ronaldo sudah mencatatkan 32 successful dribbles dalam 16 penampilan. Rata-ratanya adalah 2 per laga. Di Liga Champions, rasionya lebih baik dari itu, yakni 2,2 successful dribbles per laga.

Hal itu tak jarang membuat lawan melakukan apa saja demi menghentikan Ronaldo. Sejauh ini, dia sudah 33 kali dilanggar di La Liga dan 9 kali di Liga Champions. 
 
2.KEY PASS
     Key pass adalah statistik yang menunjukkan kemampuan seorang pemain untuk menciptakan peluang menembak bagi rekan setimnya. Biasanya, key pass juga digunakan untuk mengukur tingkat kreativitas.

Ronaldo memang dianggap egois karena lebih sering melepas shot daripada memberi operan meski posisi rekannya lebih menguntungkan. Namun, statistik berkata beda.

Di Liga Champions musim ini, di mana dia memimpin daftar top scorer sementara dengan torehan sembilan golnya, Ronaldo sudah membukukan total 11 key pass atau setara maestro Barcelona Andres Iniesta. Dari 11 key pass itu, dua di antaranya terkonversi menjadi assist.

Sejak memperkuat Madrid dari musim 2009/10, Ronaldo sudah mengoleksi 59 assist di semua ajang. 
 
3.AREIAL DUEL
   Postur dan kekuatan lompat Ronaldo membuatnya jago untuk urusan aerial duels atau duel-duel udara, terutama di depan gawang.
 
 
.DewiBola.com: Duel Udara - 5 Keunggulan Ronaldo dari Messi

Dari 27 gol yang sudah dikoleksi Ronaldo di La Liga dan Liga Champions musim ini, empat di antaranya tercipta lewat sundulan.

Di La Liga, dia juga tercatat telah memenangi 27 atau 52% dari 52 duel udara yang melibatkannya. 
 
4. DIRECT FREE KICK
     Kemampuan mengeksekusi direct free kick atau tendangan bebas langsung adalah salah satu kelebihan yang dimiliki Ronaldo.

Dengan power yang tersimpan di kaki kanannya, Ronaldo sanggup melepas shot berkecepatan tinggi yang biasanya kemudian menukik dan menghunjam telak ke dalam gawang.

Jadi, tak heran kalau lawan-lawan Madrid begitu menghindari pelanggaran di area tembak sang bintang Portugal.

Video di atas adalah beberapa gol terbaik Ronaldo yang dia ciptakan dari bola mati. 
 
5.LONG SHOT
    Ronaldo memiliki power yang dipadu dengan akurasi tingkat tinggi.Cristiano Ronaldo long range shot, in Manchester United vs Real Madrid ...

Tidak heran kalau long shot-nya begitu ditakuti. Di La Liga musim ini, dia sudah mencetak tiga gol dari luar area, yakni saat melawan Sevilla, Real Sociedad dan Elche.



Musim lalu, dari 34 gol liganya, lima di antaranya tercipta dengan cara serupa.



Kelima senjata itu tak pelak membuat Ronaldo menjadi seorang dribbler, passer dan finisher papan atas di kancah persepakbolaan dunia.

Kehebatannya diharapkan Madrid bisa menjadi salah satu kunci untuk mengejar Barcelona dan Atletico Madrid dalam perburuan takhta La Liga maupun mewujudkan mimpi meraih La Decima serta diandalkan Portugal untuk bertarung di Piala Dunia 2014.

Sekian pembahasan tentang Ronaldo. Tunggu juga ulasan pemain-pemain top lain di edisi-edisi berikutnya.

Friday, February 7, 2014

FIGC (FEDERAZIONE ITALIANA GIUOCO CALCIO) TIMNAS ITALIA

FIGC (FEDERAZIONE ITALIANA GIUOCO CALCIO) TIMNAS ITALIA

Lambang asosiasi
Tim nasional sepak bola Italia telah 17 kali ikut dalam Piala Dunia FIFA. Mereka absen hanya pada 1930 dan 1958.
Federasi Sepak Bola Italia (Federazione Italiana Giuoco Calcio; FIGC) berdiri pada 1898 dan bergabung dengan FIFA pada 1905. Italia adalah negara kedua setelah Brasil yang paling sering menjuarai kejuaraan bergengsi Piala Dunia dengan empat raihan trofi. Masing-masing diraih pada tahun 1934, 1938, 1982 dan 2006. Selain itu, pada 1968 Italia juga berhasil menjuarai Piala Eropa sebagai satu-satunya raihan trofi Henri Delauney yang pernah direbut. Tim Italia dijuluki Gli Azzurri atau "si biru langit" mengacu pada kostum utama mereka yang berwarna biru.
Italia adalah tim eropa tersukses di piala Dunia, diikuti Jerman dibawahnya dengan raihan 3 tropi piala Dunia.
Tim nasional Italia pertama kali mencuat secara internasional pada tahun 1934 seiring dengan gelaran Piala Dunia yang diadakan di sana. Italia, yang saat itu di bawah komando Benito Mussolini berhasil meraih trofi mereka dengan bantuan beberapa Oriundi, atau pemain keturunan Italia yang pernah membela negara lain, terutama Argentina ada yang unik di Tim Italia yaitu 9 dari 11 pemain yang membela Gli Azzuri berasal dari klub Juventus seperti Giampiero Combi, Virginio Rosetta, Luigi Bertolini, Felice Borel, Umberto Caligaris, Giovanni Ferrari, Luis Monti, Raimundo Orsi dan Mario Varglien.
Empat tahun berselang Italia berhasil mempertahankan gelar dalam hajatan yang diadakan di Perancis. Sukses beruntun Italia tersebut tak lepas dari peran pelatih Vitorio Pozzo dan kapten tim Giuseppe Meazza. Sayangnya, Perang Dunia II memupus harapan Italia untuk mencetak hattrick setelah dibatalkannya Piala Dunia 1942. Menjelang Piala Dunia 1950, Italia mempunyai tim yang dihormati di kancah Eropa, di mana mayoritas pemainnya berasal dari klub Torino dengan bintangnya Valentino Mazzola. Sayangnya, sebuah kecelakaan pesawat merampas nyawa seluruh punggawa klub Torino, yang juga berarti mengurangi kekuatan Italia secara signifikan di ajang Piala Dunia yang digelar di Brazil pada 1950.

Pada 1994, Italia yang diperkuat bintang Juventus, Roberto Baggio dan beberapa pemain AC Milan berhasil melaju sampai final menghadapi Brasil. Baggio menjadi bintang ketika mencetak rangkaian gol penentu menuju final. Sayangnya, justru Baggio pula yang menjadi biang kekalahan Italia ketika dirinya gagal mencetak gol dalam drama adu penalti. Selain Baggio, kapten Italia dan AC Milan, Franco Baresi juga gagal. Raihan Italia kembali disalip oleh Brasil dengan empat titel.
Tahun 1996 dan 1998 adalah catatan kegagalan Italia, masing-masing di Euro 96 (yang digelar di Inggris) dan Perancis 98. Italia tersisih di penyisihan grup setelah kalah dalam selisih gol dengan Republik Ceko. Di Piala Dunia 1998, Italia gagal di tangan Perancis melalui adu penalti. Perancis kemudian meraih gelar juara Piala Dunia.
Duel antara Italia dan Perancis kembali berulang di final Piala Eropa 2000 yang digelar di Belanda-Belgia. Di final, Italia unggul 1-0 sampai menit terakhir injury time ketika penyerang Perancis Sylvain Wiltord membawa malapetaka dengan membobol gawang kiper Italia Francesco Toldo untuk memaksakan perpanjangan waktu. Di babak perpanjangan waktu, David Trezeguet berhasil mencetak gol untuk Perancis. Saat itu sistem permainan menggunakan sistem Sudden Death, sehingga Italia dipastikan kalah di final. Kekalahan tragis itu membayangi Italia di Piala Dunia 2002 setelah mereka dipukul oleh tuan rumah Korea Selatan. Pasca kekalahan di Piala Dunia 2002, kapten Paolo Maldini mengundurkan diri sekaligus mengukir rekor sebagai pemain dengan 126 caps, terbanyak sepanjang masa.
Drama berlanjut di Piala Eropa 2004. Pelatih Giovanni Trapattoni yang juga menangani Azzurri di Jepang-Korea 2002 gagal membawa Italia lolos penyisihan setelah hanya mengumpulkan nilai 5 dari tiga kali bertanding. Dua tim Skandinavia, Swedia dan Denmark menyisihkan Italia melalui hitung-hitungan selisih gol yang rumit. Kegagalan itu mengakibatkan Trapattoni mundur dan digantikan oleh Marcello Lippi.


Rekor Piala Dunia

 

  • 1934 - Juara
  • 1930 - Tidak ikut
  • 1938 - Juara
  • 1950 - Babak 1
  • 1954 - Babak 1
  • 1958 - Tidak lolos
  • 1962 - Babak 1
  • 1966 - Babak 1
  • 1970 - Tempat kedua
  • 1974 - Babak 1
  • 1978 - Tempat keempat
  • 1982 - Juara
  • 1986 - Babak 2
  • 1990 - Tempat ketiga
  • 1994 - Tempat kedua
  • 1998 - Perempat final
  • 2002 - Babak 2
  • 2006 - Juara
  • 2010 - Babak 1
  • 2014 - Lolos

Skuat terbaru

Daftar nama pemain berikut adalah para pemain yang dipanggil untuk pertandingan persahabatan menghadapi Brazil pada 29 Februari 2012 dan melawan Malta pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa .

No. Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 GK Gianluigi Buffon 28 Januari 1978 (umur 36) 126 0 Bendera Italia Juventus
27 GK Federico Marchetti 7 Februari 1983 (umur 30) 8 0 Bendera Italia Lazio
24 GK Morgan De Sanctis 26 Maret 1977 (umur 36) 6 0 Bendera Italia Napoli
26 GK Salvatore Sirigu 12 Januari 1987 (umur 27) 4 0 Bendera Perancis Paris Saint-Germain

15 DF Andrea Barzagli 8 Mei 1981 (umur 32) 41 0 Bendera Italia Juventus
19 DF Leonardo Bonucci 1 Mei 1987 (umur 26) 26 2 Bendera Italia Juventus
2 DF Christian Maggio 11 Februari 1982 (umur 31) 23 0 Bendera Italia Napoli
17 DF Andrea Ranocchia 16 Februari 1988 (umur 25) 9 0 Bendera Italia Internazionale
7 DF Ignazio Abate 12 November 1986 (umur 27) 9 0 Bendera Italia Milan
13 DF Davide Astori 7 Januari 1987 (umur 27) 3 0 Bendera Italia Cagliari
3 DF Luca Antonelli 11 Februari 1987 (umur 26) 3 0 Bendera Italia Genoa
5 DF Mattia De Sciglio 20 Oktober 1992 (umur 21) 2 0 Bendera Italia Milan

21 MF Andrea Pirlo 19 Mei 1979 (umur 34) 97 11 Bendera Italia Juventus
16 MF Daniele De Rossi 24 Juli 1983 (umur 30) 84 14 Bendera Italia Roma
18 MF Riccardo Montolivo 18 Januari 1985 (umur 29) 43 2 Bendera Italia Milan
8 MF Claudio Marchisio 19 Januari 1986 (umur 28) 32 1 Bendera Italia Juventus
22 MF Alessandro Diamanti 2 Mei 1983 (umur 30) 10 0 Bendera Italia Bologna
23 MF Emanuele Giaccherini 5 Mei 1985 (umur 28) 8 0 Bendera Italia Juventus
20 MF Antonio Candreva 28 Februari 1987 (umur 26) 7 0 Bendera Italia Lazio
6 MF Andrea Poli 29 September 1989 (umur 24) 2 0 Bendera Italia Sampdoria
25 MF Alessio Cerci 23 Juli 1987 (umur 26) 2 0 Bendera Italia Torino

11 FW Alberto Gilardino 5 Juli 1982 (umur 31) 50 17 Bendera Italia Bologna
9 FW Mario Balotelli 12 Agustus 1990 (umur 23) 19 8 Bendera Italia Milan
12 FW Sebastian Giovinco 26 Januari 1987 (umur 27) 14 0 Bendera Italia Juventus
10 FW Pablo Osvaldo 12 Januari 1986 (umur 28) 8 3 Bendera Italia Roma
14 FW Stephan El Shaarawy 27 Oktober 1992 (umur 21) 6 1 Bendera Italia Milan